TUGAS
TERSTRUKTUR BIOLOGI TANAH
RAYAP
SYAMSUL HUDA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012
PENDAHULUAN
Rayap termasuk binatang Arthropoda, kelas insecta yang berasal dari ordo
isoptera (Bhs Yunani, "iso" berarti sama dan "ptera"
berarti sayap) yang dalam perkembangan hidupnya mengalami metamorphosa gradual
atau bertahap. Rayap merupakan serangga yang hidup dalam kelompok sosial dengan
sistem kasta yang berkembang sempurna.. Nama ini mengacu pada kasta reproduksi
dimana mereka memiliki sepasang sayap dengan bentuk dan ukuran antara sayap
depan dan sayap belakang yang sama.
Di alam bebas rayap berperan penting sebagai penjaga keseimbangan alam
dengan cara menghancurkan kayu dan mengembalikannya sebagai "hara" ke
dalam tanah. Namun di pemukiman rayap menjadi hama yang sangat merugikan karena
dapat merusak bahan-bahan yang mengandung selulosa yang merupakan sumber
makanan bagi rayap, seperti: kayu, kertas, kain, dll sehingga rayap sering
ditemukan menyerang kusen-kusen, furniture, gypsum, parquet, dll. Di seluruh
dunia jenis-jenis rayap yang telah dideskripsikan dan diberi nama ada sekitar 2000 spesies dan dari padanya
sekitar 120 spesies merupakan hama, sedangkan di negara kita dari kurang lebih
200 spesies yang dikenal baru sekitar 20 spesies yang diketahui berperan
sebagai hama perusak kayu serta hama hutan/pertanian.
KLASIFIKASI RAYAP
Rayap secara taksonomi dikelompokkan ke dalam Filum: Artropoda , Kelas:
Insecta, Ordo: Isoptera (iso = sama dan ptera = sayap). Rayap dibagi atas beberapa
suku yaitu:
Mastotermitidae
Kalotermitidae
Termopsidae
Hodotermitidae
Rhinotermitidae
Serritermitidae
Termitidae
KOLONI RAYAP
Sebagian masyarakat juga sudah mengetahui bahwa dalam koloni setiap jenis
rayap, terdapat beberapa kasta individu yang wujudnya berbeda, yaitu:
1. Kasta
reproduktif terdiri atas
individu-individu seksual yaitu betina (yang abdomennya biasanya sangat
membesar) yang tugasnya bertelur dan jantan (raja) yang tugasnya membuahi
betina. Jika koloni rayap masih relatif muda biasanya kasta reproduktif
berukuran besar sehingga disebut ratu. Biasanya ratu dan raja adalah individu
pertama pendiri koloni, yaitu sepasang laron yang mulai menjalin kehidupan
bersama sejak penerbangan alata. Pasangan ini disebut reprodukif primer. Jika
mereka mati bukan berarti koloni rayap akan berhenti bertumbuh.
Gambar kasta reproduktif rayap
Koloni akan membentuk
"ratu" atau "raja" baru dari individu lain (biasanya dari
kasta pekerja) tetapi ukuran abdomen ratu baru tak akan sangat membesar seperti
ratu asli. Ratu dan raja baru ini disebut reproduktif suplementer atau neoten.
Jadi, dengan membunuh ratu atau raja kita tak perlu sesumbar bahwa koloni rayap
akan punah. Bahkan dengan matinya ratu, diduga dapat terbentuk berpuluh-puluh
neoten yang menggantikan tugasnya untuk bertelur. Dengan adanya banyak neoten
maka jika terjadi bencana yang mengakibatkan sarang rayap terpecah-pecah, maka
setiap pecahan sarang dapat membentuk koloni baru.
2. Kasta
prajurit. Kasta ini ditandai dengan
bentuk tubuh yang kekar karena penebalan (sklerotisasi) kulitnya agar mampu
melawan musuh dalam rangka tugasnya mempertahankan kelangsungan hidup
koloninya. Mereka berjalan hilir mudik di antara para pekerja yang sibuk
mencari dan mengangkut makanan. Setiap ada gangguan dapat diteruskan melalui
"suara" tertentu sehingga prajurit-prajurit bergegas menuju ke sumber
gangguan dan berusaha mengatasinya. Jika terowongan kembara diganggu sehingga
terbuka tidak jarang kita saksikan pekerja-pekerja diserang oleh semut
sedangkan para prajurit sibuk bertempur melawan semut-semut, walaupun mereka
umumnya kalah karena semut lebih lincah bergerak dan menyerang. Tapi karena
prajurit rayap biasanya dilengkapi dengan mandibel (rahang) yang berbentuk
gunting maka sekali mandibel menjepit musuhnya, biasanya gigitan tidak akan
terlepas walaupun prajurit rayap akhirnya mati.
Mandibel bertipe gunting (yang
bentuknya juga bermacam-macam) umum terdapat di antara rayap famili Termitidae,
kecuali pada Nasutitermes ukuran mandibelnya tidak mencolok tetapi memiliki
nasut (yang berarti hidung, dan penampilannya seperti "tusuk")
sebagai alat penyemprot racun bagi musuhnya. Prajurit Cryptotermes memiliki
kepala yang berbentuk kepala bulldogtugasnya hanya menyumbat semua lobang dalam
sarang yang potensial dapat dimasuki musuh. Semua musuh yang mencapai lobang
masuk sulit untuk luput dari gigitan mandibelnya. Pada beberapa jenis rayap
dari famili Termitidae seperti Macrotermes, Odontotermes, Microtermes dan
Hospitalitermes terdapat prajurit dimorf (dua bentuk) yaitu prajurit besar (p.
makro) dan prajurit kecil (p. mikro)
3. Kasta
pekerja. Kasta ini membentuk
sebagian besar koloni rayap. Tidak kurang dari 80 persen populasi dalam koloni
merupakan individu-individu pekerja. Tugasnya melulu hanya bekerja tanpa
berhenti hilir mudik di dalam liang-liang kembara dalam rangka mencari makanan
dan mengangkutnya ke sarang, membuat terowongan-terowongan, menyuapi dan
membersihkan reproduktif dan prajurit, membersihkan telur-telur, dan --
membunuh serta memakan rayap-rayap yang tidak produktif lagi (karena sakit,
sudah tua atau juga mungkin karena malas), baik reproduktif, prajurit maupun
kasta pekerja sendiri.
Dari kenyataan ini maka para pakar rayap
sejak abad ke-19 telah mempostulatkan bahwa sebenarnya kasta pekerjalah yang
menjadi "raja", yang memerintah dan mengatur semua tatanan dan aturan
dalam sarang rayap. Sifat kanibal terutama menonjol pada keadaan yang sulit
misalnya kekurangan air dan makanan, sehingga hanya individu yang kuat saja
yang dipertahankan. Kanibalisme berfungsi untuk mempertahankan prinsip
efisiensi dan konservasi energi, dan berperan dalam pengaturan homeostatika
(keseimbangan kehidupan) koloni rayap.
Pada rayap
terjadi pembagian polimorfisme artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam
bentuk dan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni terdapat
pembagian tugas kerja yaitu :
1. Ratu,
yakni laron (rayap betina fertil) biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah
bertelur.
2.
Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil) yang
tugasnya melestarikan keturunan.
3.
Pekerja, rayap yang bertugas member makan ratu
dan raja serta menjaga sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan serdadu
bersifat steril.
SIKLUS HIDUP RAYAP
Kelompok hewan ini pertumbuhannya
melalui tiga tahap yaitu telur, nimfa dan tahap dewasa. Setelah menetas dari
telur nimfa akan menjadi dewasa dengan melalui beberapa instar, yaitu bentuk
diantara dua masa perubahan. Bentuk ini sangat gradual, sehingga baik dari
bentuk badan pada umumnya, cara hidup maupun makanan pokok antara nimfa dan
dewasa adalah serupa. Pada nimfa yang bertunas sayapnya akan tumbuh lengkap
pada instar terakhir, saat binatang itu mencapai kedewasaan.
Telur
yang menetas yang menjadi nimfa akan mengalami 5-8 instar. Jumlah telur rayap
bervariasi, tergantung kepada jenis dan umur. Saat pertama bertelur betina
mengeluarkan 4-15 butir telur. Telur rayap berbentuk silindris, dengan bagian
ujung yang membulat yang berwarna putih. Panjang telur bervariasi antara 1-1,5
mm. Telur C. curvignathus akan menetas setelah berumur 8-11 hari.
Dalam
perkembangan hidupnya berada dalam lingkugan yang sebagian besar diatur dalam
koloni dan terisolir dari pengaruh nimfa sesuai dengan kebutuhan koloni.
Nimfa-nimfa yang sedang tumbuh dapat diatur menjadi anggota kasta, yang
diperlakukan bahwa nasib rayap dewasa an siap terbang dapat diatur. Kasta
pekerja jumlahnya jauh lebih besar dari seluruh kasta yang terdapat dalam
koloni rayap. Nimfa yang menetas dari telur pertama dari seluruh koloni yang
baru akan berkembang menjadi kasta pekerja. Waktu keseluruhan yang dibutuhkan
dari keadaan telur sampai dapat bekerja secara efektif sebagai kasta pekerja
pada umumnya adalah 6-7 bulan. Umur kasta pekerja dapat mencapai 19-24 bulan.
Kasta pekerja berikutnya berbentuk dari nimfa-nimfa yang cukup besar dan
mempunyai warna yang lebih gelap dibandingkan dengan anggota perbentukan
pertama. Kepala dilapisi dengan polisakarida yang disebut kitin dan menebal
pada bagian rahangnya. Pada segmen terakhir dari pangkal sterink terdapat alat
kelamin yang tidak berkembang dengan sempurna sehingga membuat kasta pekerja
ini menjadi mandul . Nimfa muda akan mengalami pergantian kulit sebanyak 8
kali, sampai kemudian berkembang menjadi kasta pekerja, prajurit dan calon
laron . Rayap pekerja bertubuh lunak dan berwarna putih. Sayap depan dan
belakang ukurannya hampir sama dan diletakkan datar diatas abdomen pada waktu
beristirahat. Bila sayap rayap terputus sepanjang sutera, hanya meninggalkan
dasar sayap atau potongan yang menempel pada thoraks. Abdomen pada rayap lebih
berhubungan dengan thoraks, kasta yang mandul (pekerja dan serdadu) pada rayap
terdiri dari 2 kelamin.
Kasta – kasta reproduktif terbentuk dari telur yang dibuahi . Kepala
berwarna kuning, antena, labrum dan pronotum kuning pucat. Bentuk kepala bulat
ukuran panjang sedikit lebih besar daripada lebarnya. Antena terdiri dari 15
segmen. Mandibel berbentuk seperti arit dan melengkung diujungnya, batas antara
sebelah dalam dari mandibel kanan sama sekali rata. Panjang kepala dengan
mandibel 2,46-2,66 mm, panjang mandibel tanpa kepala 1,40-1,44 mm dengan lebar
pronotum 1,00-1,03 mm dan panjangnya 0,56 mm, panjang badan 5,5-6 mm. Bagian
abdomen ditutupi dengan rambut yang menyerupai duri. Abdomen bewarna putih
kekuning-kuningan .
PERILAKU RAYAP
Semua
rayap makan kayu dan bahan berselulosa, tetapi perilaku makan (feeding behavior
) jenis-jenis rayap bermacam-macam. Hampir semua jenis kayu potensial untuk
dimakan rayap. Memang ada yang relatif awet seperti bagian teras dari kayu jati
tetapi kayu jati kini semakin langka. Untuk mencapai kayu bahan bangunan yang
terpasang rayap dapat "keluar" dari sarangnya melalui
terowongan-terowongan atau liang-liang kembara yang dibuatnya. Bagi rayap
subteran (bersarang dalam tanah tetapi dapat mencari makan sampai jauh di atas
tanah), keadaan lembab mutlak diperlukan. Hal ini menerangkan mengapa
kadang-kadang dalam satu malam saja rayap Macrotermes dan Odontoterme
s telah mampu menginvasi lemari buku di rumah atau di kantor jika fondasi
bangunan tidak dilindungi. Sebaliknya, rayap kayu kering (Cryptotermes)
tidak memerlukan air (lembab) dan tidak berhubungan dengan tanah. Juga tidak
membentuk terowongan-terowongan panjang untuk menyerang obyeknya. Mereka
bersarang dalam kayu, makan kayu dan jika perlu menghabiskannya sehingga hanya
lapisan luar kayu yang tersisa, dan jika di tekan dengan jari serupa menekan
kotak kertas saja .
Pola
perilaku rayap adalah kriptobiotik atau sifat selalu menyembunyikan diri,
mereka hidup didalam tanah dan bila akan invasi mencari objek makanan juga
menerobos di bagian dalam, bila terpaksa harus berjalan dipermukaan yang
terbuka, mereka membentuk pipa pelindung dari bahn tanah atau humus.
Setiap
koloni rayap mengembangkan karakteristik tersendiri berupa bau yang kas untuk
membedakannya dengan koloni yang lain. Rayap dapat menemukan sumber makanan
karena mereka mampu untuk menerima dan menafsirkan setiap ransangan bau yang
esensial bagi kehidupannya. Bau yang dapat dideteksi rayap berhubungan dengan
sifat kimiawi feromonnya sendiri .
EKOLOGI RAYAP
Berdasarkan lokasi sarang utama atau tempat tinggalnya, rayap
perusak kayu dapat digolongkan dalam tipe-tipe berikut :
a. Rayap
pohon, yaitu jenis-jenis rayap yang menyerang pohon yang masih hidup, bersarang
dalam pohon dan tak berhubungan dengan tanah. Contoh yang khas dari rayap ini
adalah Neotermes tectonae (famili Kalotermitidae), hama pohon jati. Rayap
kayu lembab, menyerang kayu mati dan lembab, bersarang dalam kayu, tak
berhubungan dengan tanah. Contoh:Jenis-jenis rayap dari genus Glyptotermes (Glyptotermes spp.,
famili Kalotermitidae).
b. Rayap
kayu kering, seperti Cryptotermes spp. (famili Kalotermitidae), hidup dalam
kayu mati yang telah kering. Hama ini umum terdapat di rumah-rumah dan
perabot-perabot seperti meja, kursi dsb. Tanda serangannya adalah terdapatnya
butir-butir ekskremen kecil berwarna kecoklatan yang sering berjatuhan di
lantai atau di sekitar kayu yang diserang. Rayap ini juga tidak berhubungan
dengan tanah, karena habitatnya kering.
c. Rayap
subteran, yang umumnya hidup di dalam tanah yang mengandung banyak bahan kayu
yang telah mati atau membusuk, tunggak pohon baik yang telah mati maupun masih
hidup. Di Indonesia rayap subteran yang paling banyak merusak adalah
jenis-jenis dari famili Rhinotermitidae. Terutama dari genus Coptotermes (Coptotermes spp.) dan
Schedorhinotermes. Perilaku rayap ini mirip rayap tanah seperti Macrotermes
namun perbedaan utama adalah kemampuan Coptotermes untuk bersarang di dalam
kayu yang diserangnya, walaupun tidak ada hubungan dengan tanah, asal saja
sarang tersebut sekali-sekali memperoleh lembab, misalnya tetesan air hujan
dari atap bangunan yang bocor. Coptotermes pernah diamati menyerang
bagian-bagian kayu dari kapal minyak yang melayani pelayaran Palembang-Jakarta.
Coptotermes curvignathus Holmgren sering kali diamati menyerang pohon Pinus
merkusii dan banyak meyebabkan kerugian pada bangunan.
d. Rayap
tanah. Jenis-jenis rayap tanah di Indonesia adalah dari famili Termitidae.
Mereka bersarang dalam tanah terutama dekat pada bahan organik yang mengandung
selulosa seperti kayu, serasah dan humus. Contoh-contoh Termitidae yang paling
umum menyerang bangunan adalah Macrotermes spp. (terutama M. gilvus)
Odontotermes spp. dan Microtermes spp. Jenis-jenis rayap ini sangat ganas,
dapat menyerang obyek-obyek berjarak sampai 200 meter dari sarangnya. Untuk
mencapai kayu sasarannya mereka bahkan dapat menembus tembok yang tebalnya
beberapa cm, dengan bantuan enzim yang dikeluarkan dari mulutnya. Macrotermes
dan Odontotermes merupakan rayap subteran yang sangat umum menyerang bangunan
di Jakarta dan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa Fitrowati. 2011. Rayap. FAKULTAS
PERTANIANUNIVERSITAS PADJADJARAN
Anonimous. 2012. Tinjauan Pustaka tentang Biologi Coptotermes curvignathus Holmgren.
Universitas Sumatera Utara
Anonimous. 2012. Biologi Rayap. http://termite-killer.blogspot.com/
diakses 5 juni 2012
Tarumingkeng, Rudy C. 2004. Biologi dan Pengenalan Rayap
Perusak Kayu Indonesia. Manajemen Deteriorasi Hasil Hutan.